Langkah yang harus dilakukan untuk memproteksi data personal dan data pada perusahaan
Berbeda dari
ancaman fisik, ancaman cyber kerap
terjadi di suatu perusahaan yang tidak terlalu peduli dengan keamanan jaringan
dalam melakukan kegiatan ataupun mengakses sebuah informasi di dunia maya. Hal
ini justru dapat menghambat perkembangan suatu perusahaan karena pegawai tidak
dapat bekerja dengan optimal.
Dalam kondisi
terburuk, serangan siber (cyber) juga
dapat melumpuhkan suatu perusahaan jika terjadi pencurian sebuah data yang
berhubungan dengan informasi finansial sehingga menimbulkan kerugian bagi
perusahaan.
Sayangnya, tidak
sedikit masyarakat Indonesia yang masih beranggapan bahwa keamanan data identik
dengan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Padahal, semua perusahaan
yang memanfaatkan teknologi secara online dalam
mengolah sebuah informasi, wajib memprioritaskan atau memberikan perhatian
khusus dalam bidang keamanan siber ini.
Kini ada
pentingnya, asosiasi negara-negara Uni Eropa sangat tanggap dalam menangani isu
keamanan data dengan mengeluarkan berbagai regulasi, mereka meyakini bahwa
kebocoran maupun pencurian data akibat kejahatan siber dapat memberikan dampak
negatif bagi perusahaan serta dapat berimbas terhadap masalah perekonomian
secara sistemik yang berdampak luas.
Contoh Kasus
Penyalahgunaan Data Pribadi
Dengan
adanya penyalahgunaan data pribadi, tentu dapat terlihat adanya kelemahan
sistem, kurangnya pengawasan, sehingga data pribadi dapat disalahgunakan hingga
mengakibatkan kerugian bagi pemilik data tersebut. Penyalahgunaan, pencurian,
serta penjualan data pribadi adalah suatu pelanggaran hukum dalam bidang
teknologi informasi dan juga dapat dikategorikan sebagai pelanggaran atas hak
asasi manusia, karena data pribadi menjadi bagian dari hak asasi manusia yang
harus dilindungi.
Berkaitan
dengan hal tersebut, terdapat beberapa contoh kasus dalam penyalahgunaan data
pribadi, di antaranya adalah sebagai berikut:
·
Pinjaman
online, di mana mekanisme transaksinya mengisi data secara online kemudian
dalam hal keterlambatan pembayaran tidak jarang menggunakan kolektor untuk
melakukan intimidasi kepada nasabah, keluarga nasabah, hingga pimpinan tempat
nasabah bekerja. Dan bahkan ada juga yang dapat mengakses data dari handphone
nasabah.
·
Transportasi
online, di mana konsumen dapat mengalami pelecehan seksual melalui nomor
WhatsApp.
·
Penyalinan
data dan informasi kartu ATM nasabah (skimming), di mana pelaku skimming
melakukan penarikan dana di tempat lain.
Berdasarkan
contoh kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat metadata berupa data
pribadi yang diberikan untuk berbagai kepentingan (perbankan, e-commerce, dan
lain sebagainya), diserahkan secara sukarela dan disimpan sebagai data digital
oleh pelaku usaha (atau siapapun yang menerima dan menyimpan data pribadi),
sangat rentan untuk disalahgunakan penerima-penyimpan data atau dicuri (hack)
pihak ketiga.
Begitu
mengerikannya penyalahgunaan data pribadi, sehingga setiap orang harus paham
bagaimana upaya yang dapat dilakukan dalam rangka perlindungan data pribadi
masing-masing.
Oleh karena itu
kamu harus melakukan strategi yang tepat dalam membuat kebijakan keamanan data
perushaan sedini mungkin, Sobat LP3I!
Lalu bagaimana
cara untuk mengindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut? Ada beberapa
langkah yang bisa kamu lakukan, di antaranya:
1. Membangan Infrastruktur
IT yang Kokoh
Langkah awal
yang dapat dilakukan adalah mengamankan infrastruktur di perusahaan tempat kamu
berkerja, Sobat LP3I. Dengan infrastruktur yang kokoh
artinya seluruh perangkat teknologi yang perusahaan miliki dapat dipastikan
memilki perlindungan prima terhadap berbagai serangan siber. Dalam hal ini Tim
IT perusahaan harus terus meng-update infrastruktur
yang ada secara berkala agar terhindar dari berbagai ancaman keamanan lainnya.
2. Pastikan Gadget Selalu Aman
Tidak bisa
dipungkiri keberadaan gadget atau smartphone saat ini sangat
membantu dalam memfasilitasi akses data yang begitu cepat kapanpun dan di
manapun. Karena kemudahan akses inilah perusahaan wajib memastikan bahwa
seluruh perangkat yang digunakan terjamin keamanannya. Salah satu hal yang
dapat dilakukan adalah menggunakan aplikasi yang telah men-support data enkripsi seperti Whatsapp ataupun Telegram dalam membagikan sebuah
informasi, dan kamu juga dapat menerapkan password
smartphone yang kuat sehingga tidak mudah ditebak oleh orang lain.
3. Backup Data
Perusahan Secara Berkala
Dalam hal ini
Sobat LP3I pastinya tidak bisa memprediksi kapan kegagalan sistem
dapat terjadi ke depannya. Apa akibatnya jika hal tersebut terjadi? Tentu hal
ini dapat merugikan perusahaan bukan? Memang secara tidak langsung tidak
terlalu berkaitan dengan kejahatan siber, tetapi dengan menerapkan langkah ini
tentu dapat membantu memulihkan sebuah data yang dibutuhkan sewaktu-waktu
jika terjadi ancaman siber. Pastikan tim IT tetap melakukan langkah ini secara
rutin agar informasi yang di-backup selalu up to date.
4. Gunakan Software
Antivirus untuk Mendeteksi Ancaman
Langkah
selanjutnya yang tidak kalah penting adalah memanfaatkan aplikasi/ software antivirus terpecaya yang
dapat ditemukan di masing-masing website pelayanan
antivirus yang legal. Dalam hal ini aplikasi Antivirus dapat mmberikan
peringatan dini terhadap berbagai ancaman siber yang ada, sehingga berbagai
kejanggalan aktivitas dapat terdeteksi dengan baik dan ancaman keamanan siber
dapat dihindari.
5. Evaluasi dan Audit IT
Secara Berkala
Langkah terakhir
yang wajib kamu lakukan adalah mengevaluasi langkah keamanan siber yang
dilakukan perusahaan tempat kamu bekerja, Sobat LP3I. How? Yup, salah
satunya adalah dengan melakukan Audit IT secara berkala. Langkah ini mampu
memastikan sejauh apa kelemahan ataupun celah dalam sistem yang dimiliki
perusahaan. Terdapat berbagai proses pengujian yang dapat kamu lakukan, misal
seperti pengujian celah keamanan, pengetesan sistem dan sebagainya.
Pada
akhirnya keamanan data di era seperti sekarang ini sangatlah penting, karena
semakin canggih perkembangan teknologi, semakin canggih pula kejahatan siber
yang dapat mengancam keberlangsungan perusahaan.
Sumber

Komentar
Posting Komentar